.
“Keluar. Dari. Mobilku.” Ucap Siwon lagi sambil menekankan tiap kata-katanya.
“Aku tak mau. Kau itu namjachingu-ku dan aku ini calon istrimu, kenapa aku harus keluar dari mobilmu?” sahut Zhoumi santai.
.
.
Bibirmu adalah alkohol yang terus ingin kunikmati..
Tubuhmu bagai candu yang tak bisa sekalipun kutinggalkan…
Dan cintaku padamu, seperti penjara yang membuatk tak bisa melarikan diri dari pesonamu…
Yes, I am your prisoner…
.
Ela-Kyuhyunnie presents
“Prisoner” ch 3
Pairing : WonMi/MiWon (Choi Siwon X Zhou Mi)
Slight HanChul
Desclaimer : They’re belongs to God, themselves, and Super Junior
Rated : M tapi sementara ini T
Warn : Alternate universe! Crackpair! Yaoi! Typo’s, naughty!Zhoumi!
Don’t like this pair? Just get out from ma FF now, and don’t you ever dare to bash the Cast!
.
.oOWonMiOo.
.
“Ish! Sejak kapan kau menjadi namjachingu-ku?” seru Siwon kesal ketika mendengar perkataan namja cantik di sampingnya itu.
“Sejak tadi,” sahut Zhoumi santai. “Aku kan sudah bilang akan bertanggung jawab padamu, jadi aku akan menikah denganmu dan menjadi istrimu,” lanjutnya sambil terus mencari lagu menyenangkan yang ada di tracklist mp3 milik Siwon.
“Isshhh! Sebenarnya ada salah apa aku padamu? Kenapa kau selalu menggangguku?” ucap Siwon frustasi menghadapi kelakuan aneh bin ajaib dari namja cantik di sebelahnya itu. Jujur saja, jika ingin marah, Siwon bisa saja kembali melakukan kekerasan pada namja di sebelahnya itu. Namun ketika matanya menangkap lebam ungu di pipi Zhoumi, perasaan bersalah entah bagaimana menelusup ke dalam hatinya. Sungguh, ia bukan namja yang suka memakai kekerasan, dan sekarang ini ia menyalahkan dirinya yang tadi lepas kendali hingga melayangkan pukulan yang tak hanya sekali pada namja di sampingnya itu. Apalagi, sebenarnya malam itu bukan sepenuhnya kesalahan namja cantik itu. Keadaannya yang mabuk juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kesalahan waktu itu.
“Tunggu disini sebentar,” ucap Siwon tiba-tiba sambil berjalan keluar dari mobilnya, meninggalkan Zhoumi yang menatap bingung pada Siwon. ‘Aneh’ batin Zhoumi bingung ketika melihat kelakuan tak jelas dari Siwon.
.
.oOWonMiOo.
.
“Ini. Gunakan untuk mengompres lebammu itu,” ucap Siwon ketika ia kembali ke dalam mobilnya, sambil menyodorkan sekaleng minuman dingin pada Zhoumi.
Oh, ternyata tadi Siwon keluar untuk mencari sesuatu yang dingin untuk mengompres lebam ungu pada pipi Zhoumi. Zhoumi sendiri tentu menerimanya dengan senang hati. Terbukti dari senyum sejuta watt-nya yang kini terpasang manis di bibirnya—meskipun ia merasa nyeri ketika pipinya tertarik membentuk senyum itu sendiri.
“Gomawo,” ucap Zhoumi tulus sambil menempelkan kaleng minuman itu ke pipinya yang memar. “Kau tahu, kalau begini, aku jadi makin tak mau melepasmu,” gumamnya lirih, namun masih bisa di dengar oleh Siwon.
“Apa maksudmu?” tanya Siwon tak mengerti.
“Aniya. Pokoknya mulai sekarang aku adalah namjachingu sekaligus calon istrimu! Ayo pulang sekarang!” perintah Zhoumi cepat sambil tersenyum riang.
Siwon sendiri kini hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Zhoumi. Bisa saja sih, ia menurunkan paksa namja itu dari mobilnya, tapi ia masih sedikit merasa bersalah setiap kali melihat lebam ungu di pipinya itu. Boleh saja kalian menganggap ia sebagai namja yang dingin dan antisosial, tapi begini-begini, ia masih memiliki hati. Di tambah dengan rasa bersalahnya, ia jadi tak ingin berlaku kasar lagi pada namja itu.
“Haaah.. Kau benar-benar menyusahkan,” gumam Siwon pasrah. “Asal tahu saja, aku ini tidak akan langsung pulang. Aku masih ada urusan,” lanjutnya berusaha mengusir namja cantik itu agar turun baik-baik dari dalam mobilnya.
“Memangnya kau mau pergi kemana? Aku mau ikut,” sahut Zhoumi sambil memasang wajah penasarannya.
“Aku akan ke perusahaan dulu. Mengurusi segala tetek bengek disana. Jadi lebih baik sekarang kau keluar dari mobilku dan pulanglah ke rumah.”
“Mwo? Aniya. Aku tak mau pulang. Di rumah aku tak ada kegiatan apapun, jadi biarkan aku menemanimu, Ok?” kekeuh Zhoumi yang memang ingin menghabiskan waktunya dengan namja incarannya itu.
“Terserahmu sajalah,” pasrah Siwon sambil menghidupkan mobilnya dan melaju meningalkan pelataran kampus itu. Haaah.. ia rasa ia tak akan bisa menang melawan kekeras kepalaan namja cantik satu itu.
.
.oOWonMiOo.
.
“Bosaaaan~!” rengek Zhoumi ketika tiga jam sudah berlalu dan kini ia merasa bosan setengah mati karena di cueki oleh Siwon yang masih berkutat dengan tumpukan dokumen-dokumen yang entah-apa-itu.
“Kalau bosan, pulang saja sana. Aku juga bosan mendengarmu mengeluh terus sedari tadi,” sahut Siwon sambil tetap menekuni dokumen yang masih bertumpuk di depannya. Sebagai penerus Hyundai Corp yang sudah besar ini, Siwon di haruskan untuk memulai pengambil alihan jabatan pemimpin sejak dini. Demi kelangsungan kejayaan Hyundai Corp, semenjak ia lulus kuliah, ia sudah di serahi tanggung jawab untuk mengepalai salah satu cabang Hyundai Corp yang berada di Seoul ini. Jadilah kini setiap ia selesai melakukan tugasnya di kampus, ia datang ke perusahaan dan melakukan tugasnya sebagai pemimpin perusahaan.
“Habis, sejak tiga jam lalu, kau mengacuhkanku dan malah berkutat dengan tumpukan dokumen itu~” rengek Zhoumi tak tahu malu sambil menjatuhkan tubuhnya di sofa.
“Tentu saja kau mengacuhkanmu. Dokumen ini lebih penting darimu, kau tahu? Kalau memang bosan, lebih baik kau segera pulang saja,” sahut Siwon tanpa memandang Zhoumi yang kini sudah memasang wajah memelasnya.
GRRUUKK~
Siwon menoleh cepat ketika mendengar suara aneh di ruang kerjanya itu. Kedua iris matanya menatap tajam pada satu-satunya manusia lain di tempat ini. Zhoumi yang di tatapi begitu hanya bisa menundukkan wajahnya malu.
“Hehehe.. Mianhae~” Zhoumi meringis malu ke arah Swon sambil mengelus perutnya yang tadi berbunyi karena lapar. Dalam hatinya ia sungguh mengutuk dirinya sendiri yang tak bisa menahan lapar di depan namja yang ia suka itu.
Siwon menatap tajam namja yang kini kembali menundukan wajahnya dengan raut wajah malu itu.
“Haaaahhh..” Siwon menghela nafasnya dengan berat. Sungguh ia berpikir dalam hati, apa salahnya terhadap namja cantik itu, sampai-sampai ia selalu saja mengganggunya sedari tadi. Namun akhirnya ia cueki saja namja cantik itu, toh mau namja itu lapar atau bahkan sampai pingsan, itu bukan urusannya. Salah sendiri namja itu mengikutinya.
GRRUKK~
“Hyaa~!” seru Zhoumi panik ketika lagi-lagi perutnya berbunyi dengan tidak tahu malunya. Ya Tuhan, apakah dosanya memang terlalu banyak sampai-sampai Ia di buat malu habis-habisan di depan namja yang ia sukai ini?
“Isshh!” gumam Siwon frustasi sambil mengacak surai gelap pendeknya itu. “Oke, oke. Ayo kita cari makan dulu,” ucap Siwon yang tak tahan mendengar suara perut Zhoumi. Secuek-cueknya dan setega-teganya ia, kalau di depannya ada orang kelaparan yang perutnya berbunyi sampai dua kali, tak mungkin kan kalau ia biarkan begitu saja?
“Kau mau makan apa?” tanya Siwon yang kini sudah berdiri dan mulai berjalan menuju pintu.
“A-aku terserahmu saja,” sahut Zhoumi sambil menengakkan tubuhnya dan mengekor Siwon dari belakang.
.
.oOWonMiOo.
.
Senyum senang sedari tadi tak lepas dari bibir Zhoumi. Ia terus memandangi Siwon sementara mereka menunggu pesanan mereka datang.
“Jangan memandangiku terus,” ucap Siwon yang merasa risih di pandangi oleh Zhoumi sedari tadi.
“Wae?” tanya Siwon—lagi—yang benar-benar jengah karena namja di depannya ini tak mengucapkan satu patah katapun, dan haya memandanginya dengan senyum yang entah apa maksudnya itu.
“Aniya. Aku hanya senang,” sahut Zhoumi santai sambil menatap ke sekelilingya, dan kembali menatap wajah namja tampan yang sudah benar-benar merebut hatinya semenjak ia pertama kali melihat namja itu di China, negeri asalnya.
“Senang kenapa? Kau itu aneh. Kita kan hanya makan di kedai pinggir jalan?” tanya Siwon yang benar-benar makin tak bisa menebak jalan pikiran namja cantik di depannya ini.
Ah, ya, mereka kini tengah berada di kedai mie yang berada di dekat gedung Hyundai Corp. Yah, dengan filosofi seorang Choi Siwon yang sangat suka menghemat, bukan hal aneh kalau namja tampan yang kaya raya itu lebih memilih untuk makan di kedai murah di pinggir jalan?
“Tapi kedai di pinggir jalan kan enak dan harganya murah. Aku juga tak suka makan di luar. Lebih enak dan sehat kalau aku buat sendiri makanan yang ku makan,” sahut Zhoumi sambil tetap menatap Siwon dengan intens.
“Eh? Kau bisa memasak? Tak bisa kupercaya,” ucap Siwon dengan wajah kagetnya.
“Kau pikir aku tak bisa?” sahut Zhoumi yang sebal dengan kekagetan Siwon. Ia mempoutkan bibirnya hingga wajahnya yang cantik kini jadi terlihat begitu manis—bahkan di mata seorang Choi Siwon sekalipun. Siwon cepat-cepat menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikiran aneh yang tadi sempa bersarang di benaknya.
“Kupikir kau hanya seorang namja playboy yang suka tebar pesona kesana-kemari dan hanya tahu cara menghabiskan uang orang tuamu,” jawab Siwon dengan blak-blakan.
“Ish! Kau menyebalkan! Bagaimana kau bisa menilaiku seperti itu, padahal baru kali ini kita berbicara dengan sadar, eoh?” sanggah Zhoumi tak terima. Sekarang ia melipat kedua tangannya di depan dadanya, dan menggembungkan pipinya karena kesal dengan penilaian Siwon tadi. Siwon mendengus kecil karena ia benar-benar tak bisa untuk tak tersenyum melihat wajah Zhoumi yang sekarang terlihat begitu lucu dan menggemaskan itu.
“Memang baru kali ini kita berbicara begini. Tapi sekali lihatpun, aku sudah bisa menebak seperti apa sifatmu. Apalagi jika melihat tadi siang. Setelah kupukul begitu, kau langsung di datangi para yeoja yang selalu kau permainkan itu kan? Tipe playboy menyebalkan dan tidak berguna.”
Zhoumi terbelalak kaget mendengar kata-kata Siwon tadi. Bukan, bukan karena mendengar ucapan terakhir Siwon yang menghinanya dengan sangat kasar itu, namun ia benar-benar kaget ketika mendengar ucapan Siwon yang tentang ia dikelilingi yeoja tadi.
“Kau… memata-mataiku?” tanya Zhoumi dengan antusiasme yang tak bisa di bendung lagi. Kalau memang namja itu melihatnya bersama para yeoja itu, berarti namja itu memperhatikannya kan? Senyum senang kini terukir di bibir Zhoumi tanpa bisa ia tahan lagi. Sunguh, ia benar-benar senang dengan pemikirannya itu.
“A-aku tidak..” Siwon terbata mendengar penuturan Zhoumi itu. Dan lalu ia tersadar, kenapa ia harus tergagap seperti maling yang ketahuan mencuri?
“Mana mungkin aku memata-mataimu. Aku hanya kebetulan saja melihatmu di bawah pohon, dan di kelilingi para yeoja mainanmu itu,” ucap Siwon kembali dengan suaranya yang ia buat setenang mungkin itu.
Zhoumi hanya mengulum senyum mendengar penuturan Siwon.
“Aku tak peduli apa alasanmu. Yang aku tahu, kau memperhatikanku saja sudah membuatku senang,” sahut Zhoumi dengan cerianya. “Lagipula, mereka bukan yeoja mainanku. Aku tak pernah sekalipun ‘bermain’ dengan mereka,” lajut Zhoumi dengan wajah serius.
“Aish! Hentikan membahas mengenai hal itu,” sergah Siwon yang benar-benar tak nyaman dengan pembahasan mengenai hal-hal semacam itu.
“Pesanan anda sudah datang~”
Zhoumi yang sudah hampir mengeluarkan kata-kata untuk menanggapi Siwon terpaksa menghentikan kalimatnya karena pesanan mereka sudah datang. Dengan segera ia meraih semangkuk mie besar itu dan mematahkan sumpitnya.
“Jal Mokkesseumnida~!” ucap Zhoumi dengan riang, dan sesudahnya namja cantik itu langsung menyumpit mie-nya dan memasukkannya ke mulutnya dalam porsi besar.
“Hmpphh! Phanashh!Phanasshh~!” ucap Zhoumi dengan panik ketika merasakan panas yang membakar lidahnya itu. Namja cantik itu segera membuka mulutnya dengan lebar dan mengibas-ngibaskan tangannya ke depan mulutnya, berusaha agar rasa panas itu sedikit ternetralisir.
“Hmph—hahahahahaha~!” Siwon tak bisa menahan tawanya lagi saat melihat raut wajah Zhoumi yang kini terlihat begitu panik dan tersiksa karena mie panas yang berada di mulutnya. Ekspresi yang di tunjukkan namja di depannya itu benar-benar lucu dan menghiburnya—membuatnya tertawa dengan keras tanpa bisa ia tahan lagi.
Zhoumi yang mendengar suara tawa itu menghentikan kegiatan bodohnya tadi dan menatap ke arah Siwon. Kedua obsidian Zhoumi membulat tak percaya ketika indra penglihatannya itu benar-benar mereflekesikan Siwon yang tengah tertawa. Membuat wajah tampan itu berkali-kali lipat lebih tampan dengan lesung pipi yang membuatnya semakin menawan.
Perlahan Siwon menghentikan tawanya ketika melihat Zhoumi yang malah diam dan menatapnya dengan senyum bodoh yang kembali terpasang di wajah cantik itu.
“Wae?”
“Aniya. Hanya merasa sangat beruntung karena bisa melihatmu tertawa,” sahut Zhoumi sambil tetap memandangi Siwon.
“Hentikan memandagiku, dan cepat habiskan makananmu,” ketus Siwon yang langsung mematahkan sumpitnya dan mulai memakan mie-nya dengan cepat.
Zhoumi hanya mengulum senyum dan akhirnya mengikuti jejak Siwon yang memakan habis mie-nya. Keduanya kini makan dalam keheningan. Dengan Siwon yang melahap cepat makanannya, dan juga Zhoumi yang memakan mie-nya sambil kedua orbs-nya sesekali mencuri-curi pandang pada sosok tampan Siwon di depannya.
Thanks God
.
.oOWonMiOo.
.
“Ne, tuan muda. Saya sudah menemukan kriteria rumah yang anda inginkan,” suara di seberang line telepon membuat namja yang ketampanannya tak diragukan lagi itu menyunggingkan senyum puas. “Selain itu, pemiliknya masih seorang anak muda yang mungkin bisa di bujuk untuk menjual sekalian saja rumah itu untuk tuan muda.”
“Gomawo, Kim-ahjussi. Sekarang, bisa kau beritahu alamatnya? Nanti sepulang kerja aku akan kesana,” sahut Siwon dengan ramah. Yah, mana mungkin kan, ia bersikap dingin pada pegawai yang sudah mendampinginya dalam tumbuh dewasa seperti sekarang ini?
Siwon dengan cepat mencatat alamat yang di sebutkan itu dalam PDA-nya. Setelah berbasa-basi sebentar dengan pegawainya itu, Siwon langsung bersiap-siap untuk menata baju-bajunya di dalam koper besarnya. Yah, ia sudah harus mulai bersiap-siap untuk pindah tempat tinggal kan? Mana mungkin ia mau tinggal selamanya di hotel mahal seperti ini. Menghambur-hamburkan uang.
.
.oOWonMiOo.
.
“Distrik Geumchon, nomor 15. Ya, ini dia,” gumam Siwon ketika ia melajukan mobilnya dengan perlahan karena kini ia tengah mencari sebuah alamat. Mobil mewah itu berhenti di sebuah rumah yang terdiri dari satu lantai, namun cukup luas. Di depan rumah itu sangat asri karena banyak tanaman dan juga pohon-pohon rindang yang merupakan kesukaan Siwon. Selain itu, biarpun berkesan lumayan minimalis, Siwon terlihat senang ketika memandang rumah yang memiliki banyak kayu sebagai fondasi utamanya.
Senyum lebar terpampang di wajah Siwon ketika membayangkan bahwa rumah inilah yang akan ia tempati mulai sekarang ini. Dengan berbekal senyum bisnisnya—hei, ia akan membujuk seseorang untuk menjual rumah mereka, mana mungkin ia memasang wajah ketusnya yang biasa kan, dan namja tampan itu turun dari mobilnya.
Ting Tong~
Dengan perasaan yakin Siwon memencet bel rumah itu dan menunggu. Tak perlu waktu lama bagi Siwon untuk mendengar suara-suara gaduh dari dalam rumah, yang menunjukkan bahwa sang pemilik rumah tengah berjalan membuka pintu untuknya.
“Annyeong, apakah anda pemilik rumah ini?” taya Siwon dengan ramah begitu pintu rumah itu terbuka.
“Choi Siwon?” kaget sang pemilik rumah ketika mendapati Siwon-lah yang berdiri di depan rumahnya.
Siwon langsung membelalakkan matanya ketika melihat sang pemilik rumah itu.
“B-bagaimana bisa… Zhoumi?”
.
.
.
~TBC~